3. Tren Konsumen, Preferensi dan tren konsumen.
4. Harga, Permintaan dapat dipengaruhi oleh perubahan harga.
5. Ketersediaan, Ketersediaan produk atau layanan.
6. Periklanan, Dampak iklan pada permintaan produk atau layanan.
Jenis-jenis Demand Forecasting
1. Peramalan Permintaan Jangka Pendek, Digunakan untuk perencanaan beberapa minggu atau bulan mendatang. Metodenya termasuk analisis statistik, model ekonomi, riset pasar, dan survei pelanggan.
2. Peramalan Permintaan Jangka Panjang, Untuk merencanakan dan mengalokasikan sumber daya dalam jangka waktu yang lebih lama. Menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif seperti pemodelan statistik dan riset pasar.
3. Peramalan Permintaan Pasif, Menggunakan data penjualan sebelumnya tanpa mempertimbangkan faktor eksternal. Cocok untuk perusahaan dengan permintaan yang relatif stabil.
4. Peramalan Permintaan Internal Berdasarkan penjualan sebelumnya, tren industri, kondisi ekonomi, dan umpan balik pelanggan untuk merencanakan kebutuhan produksi dan inventaris.
5. Peramalan Permintaan Aktif Menganalisis permintaan masa lalu dan tren pasar saat ini untuk membuat prediksi permintaan di masa depan. Bermanfaat untuk industri ritel dan manufaktur.
6. Peramalan Permintaan Makro & Mikro Macro forecasting memprediksi permintaan dalam ekonomi keseluruhan, sementara micro forecasting fokus pada permintaan di pasar tertentu dengan mempertimbangkan faktor lokal.
Dengan memahami berbagai aspek demand forecasting, bisnis dapat mengantisipasi permintaan dengan lebih baik, memungkinkan perencanaan kapasitas dan manajemen inventaris yang lebih efektif untuk memastikan pasokan yang cukup di setiap wilayah dan saluran bisnis yang dijalankan.