Mahasiswa KKN ITG Kelompok 2 Gelar Seminar Isu Stunting di Desa Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut

Mahasiswa KKN ITG Kelompok 2 Gelar Seminar Isu Stunting di Desa Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut

Foto bersama setelah seminar pencegahan stunting yang diadakan oleh Mahasiswa KKN ITG Kelompok 2 di Desa Dayeuh Manggung, Garut--

PERSPEKTIF.CO.ID -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Garut (ITG) Kelompok 2 telah sukses mengadakan seminar kesehatan bertema "Cegah Stunting Melalui Pola Hidup Sehat" di Desa Dayeuhmanggung, Kabupaten Garut pada tanggal 12 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya ketua posyandu dan kader desa, mengenai pencegahan stunting serta pentingnya pola asuh yang tepat bagi anak.

 

Rizal Ahmad Fadhilah, Ketua Pelaksana Seminar, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan langkah strategis dalam upaya nasional mengurangi angka stunting di Indonesia. "Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi berdampak panjang pada daya saing anak-anak Indonesia di masa depan," tegas Rizal. Ia mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi demi memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat dan siap bersaing di kancah internasional.

 

BACA JUGA: Perdebatan Ayam atau Telur Duluan Berujung Maut, Deri Bunuh Temannya

 

Kepala Desa Dayeuhmanggung, Nurdin, menyatakan harapannya agar seminar ini mampu membantu para ibu di desa untuk lebih memahami pentingnya kesehatan anak, sehingga balita di Desa Dayeuhmanggung dapat terhindar dari stunting. Nurdin menambahkan, peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan membawa dampak positif jangka panjang, menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

 

Pemateri seminar, Fanny Khasnatul Wakhidah, S.Gz, seorang ahli gizi, menekankan pentingnya penerapan pola hidup sehat sejak dini sebagai langkah efektif mencegah stunting. "1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah periode kritis yang menentukan masa depan anak," jelas Fanny. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan dan gizi anak, serta melakukan intervensi gizi yang tepat untuk menekan angka stunting di Indonesia.

 

BACA JUGA:Huang Yaqiong Raih Medali Emas dan Dilamar di Olimpiade Paris 2024

 

Siti Sahadah, kader posyandu Desa Dayeuhmanggung, mengungkapkan bahwa seminar ini sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan mereka sebagai ibu dan kader posyandu dalam mengatasi isu stunting. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan acara yang sangat bermanfaat ini.

 

Seminar ini dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sambutan disampaikan oleh Ketua Pelaksana Rizal Ahmad Fadhilah, Kepala Desa Nurdin, Babinsa Pelda Ruhimat, serta perwakilan Kepala Puskesmas, Bidan Desa Siti Khoeriah, SST. Dosen Pembimbing Lapangan, Pamella M. Sri Rezeki, S.Tr.T, M.Tr.T, juga turut memberikan sambutan. Setelah materi disampaikan oleh Fanny Khasnatul Wakhidah, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, post-test, penyerahan cinderamata, pembacaan doa, dan ditutup dengan sesi foto bersama.

 

BACA JUGA:Penelitian PTLF oleh Mahasiswa ITG di UMKM Tenun Hendar: Meningkatkan Efisiensi Produksi di Garut

 

Kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana penyampaian informasi, tetapi juga merupakan kontribusi nyata mahasiswa KKN ITG dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting. Diharapkan, setelah seminar ini, semakin banyak keluarga yang menerapkan pola asuh yang benar, memperhatikan gizi dan tumbuh kembang anak, serta mampu mencegah stunting di Desa Dayeuh Manggung. Kegiatan ini diharapkan membawa manfaat jangka panjang bagi keluarga-keluarga di desa tersebut, sehingga anak-anak mereka dapat tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang cerah.

Sumber: