PERSPEKTIF.CO.ID - Penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura alami turbulensi parah memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand (21/5).
Dzafran Azmir (28), salah satu penumpang, menggambarkan turbulensi sebagai sensasi naik-turun ekstrem yang disertai penurunan ketinggian mendadak.
"Beberapa orang menabrak tempat lampu dan masker, kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok" Kata Amir.
Kantor berita CNA menampilkan gambar-gambar penumpang gelisah dengan masker oksigen dan barang-barang berserakan di lorong pesawat.
Manajemen Singapore Airlines menyatakan insiden ini mengakibatkan satu penumpang laki-laki tewas, dengan 30 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
Direktur Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Kittipong Kittikachorn, mengonfirmasi bahwa pada pukul 15.35 waktu setempat pesawat tersebut meminta pendaratan darurat dan mendarat pada pukul 15.51. Penumpang yang tidak terluka turun dan langsung melanjutkan penerbangan dengan pesawat lain.
Studi National Transportation Safety Board (NTSB) AS pada 2021 menyebutkan bahwa turbulensi adalah penyebab paling umum kecelakaan penerbangan, menyumbang lebih dari sepertiga insiden antara 2009-2018.