4 SMP Negeri di Tangsel Direvitalisasi untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan Deden Deni.--
TANGERANG SELATAN, Perspektif - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tengah melakukan revitalisasi terhadap empat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) guna meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memperbaiki kondisi fisik bangunan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni, mengatakan ada 24 SMP negeri di wilayahnya dan tahun ini sebanyak empat sekolah masuk program revitalisasi.
“Proses revitalisasi sekarang sedang berjalan, yakni SMPN 6, 20, 21 dan 24,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/8).
Deden menjelaskan, revitalisasi dilakukan secara bertahap dengan membongkar sebagian bangunan lama dan membangun kembali menjadi gedung bertingkat. “Dibongkar total tapi, secara bertahap. SMP 20 dan 21 awalnya tidak tingkat dan dijadikan tingkat 2 lantai. SMP 24 ditambah ruang kelas dan dibangun jadi 2 lantai,” jelasnya.
Selain revitalisasi, Pemkot Tangsel juga menargetkan penambahan sekolah baru pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025–2029. “24 SMPN yang ada sekarang ini tersebar di 7 kecamatan, yakni di Setu ada 2 SMPN, Serpong Utara ada 3, Pondok Aren ada 3, Ciputat ada 3, Pamulang ada 5, Serpong ada 4 dan Ciputat Timur ada 4,” paparnya.
Deden menyebut, tahun depan akan dibangun tiga SMP negeri baru, salah satunya di Kecamatan Ciputat. Lahan sudah disiapkan milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud). “Lahan ini punya Dindik dan siap dibangun jadi SMPN,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel itu menambahkan, pembangunan sekolah diprioritaskan di atas lahan milik Pemkot. Jika tidak tersedia, maka akan dilakukan pembelian lahan baru dengan luas minimal 4.000 meter persegi. “Yang menganggarkan untuk beli lahan dari Dindikbud tapi, yang membangun nanti Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Tangsel,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa Pemkot berkomitmen menambah unit sekolah baru khususnya tingkat SMP. Menurutnya, pembangunan dilakukan setelah melalui studi kelayakan terkait kebutuhan di setiap kecamatan.
“Paling tidak 7 SMP sampai 2029 ingin kita bangun ke depannya. Penyebarannya merata dan menjangkau jumlah penduduk sekolah SMP dimana. Saat ini kita baru memiliki 24 SMPN yang tersebar di 7 kecamatan,” ujarnya.***
Sumber:
