Dampak Suhu Ekstrem: Menjelajahi Kisah Bencana yang Mungkin Terjadi

Dampak Suhu Ekstrem: Menjelajahi Kisah Bencana yang Mungkin Terjadi

-Anggiranf-CNBC Indonesia

PERSPEKTIF.CO.ID - Pikirkanlah tentang apa yang akan terjadi jika suhu di suatu wilayah mencapai 50 derajat Celsius. Dampak dari kenaikan suhu ini dapat kita pahami dari pengalaman dan prediksi para ahli. Saat suhu menjadi sangat ekstrem, manusia akan mencari perlindungan untuk bertahan hidup. Jalanan akan sepi, toko-toko kosong, sekolah dan mal tutup, seperti suasana kota yang mati dalam cerita bencana.

Beberapa cara yang mungkin dilakukan adalah menggeser aktivitas ke malam hari untuk menghindari sengatan matahari yang terik. Orang-orang akan mencari tempat yang teduh dan sejuk. Namun, hanya mereka yang tidak memiliki akses ke pendingin udara (AC), seperti tunawisma, yang mungkin akan terlihat di luar ruangan.

Mereka tanpa pilihan akan mencari tempat berlindung apa adanya, seperti kolong jembatan atau menggunakan kipas angin dengan seprai yang dibasahi air. Di sisi lain, orang yang mampu secara finansial akan mengungsi ke tempat yang lebih sejuk, seperti rumah, mobil, kantor, atau mal.

Fenomena ini akan membawa konsekuensi lainnya. Aspal di jalan akan meleleh, mencapai suhu 10 hingga 20 derajat Celsius lebih tinggi dari suhu udara. Bahkan, telur bisa matang jika diletakkan di atas aspal yang panas.

Hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga akan mengalami kesulitan saat berjalan-jalan di jalan yang panas, kulit mereka bisa melepuh. Banyak jenis mamalia dan burung akan bermigrasi ke lingkungan yang lebih dingin atau bahkan menghadapi kepunahan. Reptil, yang tidak mampu mengatur suhu tubuh, mungkin juga akan bermigrasi atau punah.

Sejalan dengan itu, fenomena pemanasan global akan semakin meningkatkan intensitas siklon tropis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hujan lebat dan banjir meskipun suhu udara tinggi. Ironisnya, hujan deras ini akan menerjang saat cuaca sedang panas.

Para ilmuwan lingkungan menggambarkan dampak dari suhu ekstrem ini sebagai sesuatu yang mengancam kehidupan dan mirip dengan kisah bencana. Dalam beberapa dekade terakhir, suhu 50 derajat Celsius yang dulu dianggap sebagai anomali kini semakin sering terjadi. Banyak kota di berbagai negara, terutama di wilayah belahan utara, sudah mulai terbiasa dengan kondisi panas ini. Oleh karena itu, perubahan perilaku dan penyesuaian akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan suhu ekstrem ini di masa depan.

Sumber:

Berita Terkait