Presiden Jokowi Balas Klaim Hilirisasi Nikel Tidak Menguntungkan Indonesia

Presiden Jokowi Balas Klaim Hilirisasi Nikel Tidak Menguntungkan Indonesia

--

PERSPEKTIF.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas membantah klaim yang menyebut bahwa program hilirisasi pertambangan, khususnya hilirisasi nikel, hanya menguntungkan negara lain, terutama China. Dalam responsnya, Jokowi mempertanyakan dasar perhitungan yang menyatakan bahwa hilirisasi nikel memberi keuntungan bagi negara lain, sementara ia menegaskan bahwa hilirisasi nikel justru memberikan manfaat besar bagi Indonesia.

Pernyataan sebelumnya dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyebutkan bahwa kebijakan hilirisasi nikel dengan menghasilkan produk seperti Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel cenderung lebih menguntungkan industri China, mengingat sebagian besar produk ini diekspor ke China.

Namun, Presiden Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa langkah hilirisasi nikel memiliki dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Ia memberikan contoh nyata dengan mengungkapkan bahwa sebelum implementasi hilirisasi, nilai ekspor nikel mentah hanya mencapai sekitar Rp 17 triliun per tahun. Namun, setelah melalui proses hilirisasi, nilai ekspor nikel melesat tajam menjadi mencapai Rp 510 triliun.

Selain peningkatan nilai ekspor, Jokowi juga menyoroti manfaat lain dari langkah hilirisasi. Ia menunjukkan bahwa melalui hilirisasi, penerimaan pajak dari sektor ini juga meningkat secara substansial, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan perusahaan (PPH badan), pajak penghasilan karyawan (PPH karyawan), serta penerimaan dari berbagai bentuk royalti dan bea ekspor. Jokowi juga menggarisbawahi bahwa dampak ekonomi dan penerimaan pajak bagi negara jauh lebih besar ketika melakukan hilirisasi daripada hanya mengandalkan ekspor bahan mentah.

Dalam kaitannya dengan kontribusi hilirisasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, Presiden Jokowi mengindikasikan penurunan kontribusi tersebut dan menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih menguntungkan ketika nilai ekspor mengalami peningkatan yang signifikan.

Presiden Jokowi dengan argumen ini berusaha kuat untuk memastikan bahwa program hilirisasi nikel dan upaya hilirisasi pada umumnya adalah langkah yang sangat penting dalam menciptakan nilai tambah dalam negeri dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia. Dengan demikian, Jokowi ingin menghapus keraguan yang mungkin muncul dan menegaskan komitmen pemerintah terhadap langkah-langkah strategis ini.

Sumber: