PERSPEKTIF.CO.ID - Virginia "Ginger" Hislop (105) telah meraih gelar master seni di bidang pendidikan dari Stanford Graduate School of Education pada Minggu (16/6).
Keinginannya untuk menjadi guru membuatnya menantikan gelar ini selama 83 tahun.
"Ya ampun. Saya sudah menunggu lama untuk ini,” ujar Hislop, seperti dilansir dari CNN pada Rabu (26/6).
Momen bersejarah ini disambut dengan tepuk tangan meriah saat Hislop naik ke panggung. Keluarga, termasuk cucu dan cicitnya, turut hadir mendukungnya.
Kuliah sejak Perang Dunia II
Perjalanan akademis Hislop dimulai pada 1936 ketika ia memulai studi sarjana di Stanford University School of Education dan lulus pada 1940. Setelah itu, ia melanjutkan studi S2, namun harus tertunda karena pacarnya, George Hislop, dipanggil bertugas dalam Perang Dunia II. Mereka menikah, dan Hislop meninggalkan kampus tanpa menyerahkan tesis terakhirnya.
Meski meninggalkan Stanford, Hislop tetap berkomitmen di dunia pendidikan, berkarier di dewan sekolah di Washington, menjadi anggota pendiri Yakima Community College, dan membantu mendirikan Heritage University.
Lulus S2 di tahun 2024
Pada tahun 2024, menantunya, Doug Jensen, menghubungi Stanford dan menemukan bahwa Hislop telah menyelesaikan semua kredit kuliah yang dibutuhkan. Karena persyaratan tesis telah dihapus, Hislop dinyatakan berhak menerima gelar master.
Pada hari penerimaan gelarnya, Hislop mengenakan topi dan gaun akademik, berjalan menuju panggung, dan disambut tepuk tangan gemuruh.
"Saya rasa saya telah melakukan hal-hal baik untuk sistem sekolah lokal kami dan saya membantu memperluasnya," ujar Hislop dalam pidato kelulusannya.
Di usia lebih dari satu abad, Hislop tetap aktif membaca, bersosialisasi dan berkebun.
Menurut Jensen, Hislop selalu meluangkan waktunya secara rutin untuk membaca, bersosialisasi, dan berkebun. Aktivitas tersebut diyakini mempertajam daya ingat Hislop di usia senja.
"Dia adalah seorang yang rakus membaca. Dan di usia 105 tahun, dia masih aktif bergerak," ungkap Jensen.
Bagi Jensen, Hislop mengajarinya untuk tidak pernah berhenti belajar. Hislop juga membuktikan, tidak ada kata terlambat untuk memperoleh pendidikan. .