Pemkot Tangsel Jalankan 35 Program Terpadu untuk Tekan Stunting Sejak Dini

Rabu 23-07-2025,04:24 WIB
Reporter : Irfan Farhani
Editor : Deden Muhammad R

 

TANGERANG SELATAN, Perspektif – Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat komitmennya dalam menangani permasalahan stunting. Sebanyak 35 program terpadu digulirkan untuk memutus rantai gizi buruk yang dapat mengganggu pertumbuhan anak sejak masa kandungan hingga usia remaja.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, menyampaikan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung dalam jangka panjang. Menurutnya, upaya pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan sejak dini.

 

“Penanganan stunting tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan, tetapi perlu pendekatan lintas sektor dan edukasi berkelanjutan dengan berbagai program yang sudah kita jalankan saat ini,” ujar dr. Allin, Kamis (23/7) saat dikonfirmasi.

 

Ia juga menjelaskan beberapa faktor penyebab stunting di antaranya kekurangan energi kronis pada ibu hamil, anemia, pola makan yang tidak seimbang, paparan asap rokok, urbanisasi, hingga rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyebab stunting.

 

Menanggapi hal tersebut, Pemkot Tangsel mendorong sejumlah program seperti kunjungan rumah oleh Tim Ngiler Sehat, pembentukan Pos Gizi di tiap kelurahan, pelatihan menyusui, serta pemantauan tumbuh kembang balita yang melibatkan tenaga kesehatan, guru, dan kader.

 

Tak hanya menyasar ibu dan balita, edukasi juga dilakukan pada kelompok remaja melalui pembentukan Kader DoReMiFaSoLaSiDo (Duta Remaja Anti Anemia) untuk menyosialisasikan gaya hidup sehat dan konsumsi tablet tambah darah secara rutin di sekolah.

 

Upaya lainnya mencakup penyelenggaraan Pekan Ibu Hamil Sehat di pusat perbelanjaan, webinar edukatif seputar gizi, dan pembangunan fasilitas sanitasi yang layak melalui kemitraan dengan perusahaan swasta.

 

Guna memastikan program berjalan efektif dan terkoordinasi, Dinkes Tangsel turut menggandeng sejumlah organisasi perangkat daerah, termasuk Bappeda, DKP3, DP3AP2KB, Disdukcapil, Disperkimta, DCKTR, Diskominfo, dan Disdikbud dalam memperkuat konvergensi kebijakan penurunan stunting.

 

“Satu keluarga saja terselamatkan dari stunting, itu artinya satu masa depan telah dijaga, dan kami ingin menjangkau sebanyak mungkin,” tambah dr. Allin.***

Kategori :

Terpopuler