PERSPEKTIF.CO.ID - Cuaca hujan tampaknya masih akan absen dalam perkiraan hari ini di Ibukota Jakarta. Meski begitu, hujan tetap ditunggu-tunggu sebagai harapan untuk membersihkan tingkat polusi udara yang semakin meresahkan. Pagi ini, indeks kualitas udara Jakarta kembali tercatat sebagai tidak sehat, hal ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi polusi udara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi cuaca untuk hari ini, Rabu, 23 Agustus 2023. Menurut prediksi tersebut, cuaca di Jakarta diperkirakan akan cerah berawan sepanjang hari, mulai dari pagi hingga malam. Suhu udara akan berada dalam kisaran antara 24 hingga 34 derajat Celsius.
Wilayah Jakarta Barat, Selatan, dan Timur diperkirakan akan mengalami cuaca cerah berawan sepanjang hari. Sedangkan Jakarta Pusat, Utara, dan Kepulauan Seribu diharapkan akan mengalami cuaca cerah pada pagi dan malam hari, dengan kondisi berawan pada siang hari.
Namun, BMKG juga memberikan peringatan dini tentang potensi hujan dengan angin kencang skala lokal yang mungkin terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor. Potensi ini diperkirakan akan muncul pada rentang waktu sore hingga menjelang malam.
Untuk wilayah Bekasi, Depok, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang, cuaca cerah berawan dominan. Hanya Kota Depok yang berpotensi mengalami hujan ringan pada malam hari.
Sementara itu, pada pukul 6 pagi, indeks kualitas udara Jakarta telah mencapai tingkat tidak sehat, dengan angka sebesar 157 menurut data dari situs IQAir. Peringkat ini menjadikan Jakarta berada di urutan empat terburuk di antara kota-kota besar di dunia, berada di bawah Kuwait City, Dubai, dan Bagdad. Meski mengalami penurunan sedikit dari angka 160 dalam satu jam sebelumnya, situasi polusi udara tetap mengkhawatirkan.
Meskipun telah dilakukan upaya teknologi modifikasi cuaca, hujan di Jakarta belum berhasil diinduksi. BMKG bahkan memperkirakan bahwa potensi hujan baru akan mungkin terjadi pada tanggal 28-29 Agustus mendatang. Hingga saat itu, tingkat polusi udara di Jakarta tetap menjadi perhatian utama yang memerlukan penanganan serius.