Upaya Penanggulangan Polusi Udara di Jakarta: Belajar dari Langkah Bangkok

Upaya Penanggulangan Polusi Udara di Jakarta: Belajar dari Langkah Bangkok

Polusi udara di Jakarta-Anggiranf-

PERSPEKTIF.CO.ID - Pemerintah kota Jakarta telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin parah di wilayah Jabodetabek. Beberapa tindakan yang dilakukan termasuk penyemprotan air ke jalan serta penyemprotan air berkabut (water mist) dari gedung-gedung tinggi. Meski tindakan ini telah mendapatkan kritik, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, tetap berpegang pada pendekatan tersebut dengan alasan meniru langkah-langkah yang dilakukan oleh Kota Bangkok, Thailand.

Namun, studi dari China menunjukkan bahwa penyemprotan air ke jalan tidak efektif untuk mengurangi polusi udara dan justru dapat memperburuk situasi. Meskipun demikian, Jakarta tetap melanjutkan langkah ini dengan argumen bahwa kondisi di Bangkok dan Jakarta berbeda, serta faktor seperti musim yang berbeda.

Bagaimana sebenarnya Bangkok mengatasi masalah polusi udara? Bangkok berhasil memperbaiki kualitas udara secara bertahap dan sebagian besar polutan udara telah memenuhi standar kualitas udara Thailand. Mereka fokus pada menyelesaikan sumber-sumber polusi di akarnya dengan meningkatkan standar emisi kendaraan bermotor dan kualitas bahan bakar.

Meskipun demikian, beberapa wilayah di Bangkok masih menghadapi polusi udara PM2.5, dimana sekitar 60 persen polutan berasal dari mobil diesel, 35 persen dari pembakaran terbuka, dan 5 persen dari penyebab lain. Oleh karena itu, langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang telah diambil oleh pemerintah setempat.

Langkah-Langkah Penanggulangan Polusi di Bangkok

Langkah Jangka Pendek

1. Pembersihan dan Penyiraman: Meningkatkan pembersihan jalan dan penyiraman air untuk menangkap debu.

2. Kendaraan Bermotor: Meningkatkan pos pemeriksaan dan melarang mobil yang mengeluarkan asap hitam.

3. Transportasi Umum: Berkoordinasi untuk mengatasi kemacetan dan mempromosikan transportasi umum.

4. Pembakaran Terbuka: Melarang pembakaran sampah dan terbuka.

5. Debu Konstruksi: Mengontrol debu dari konstruksi Skytrain dan bangunan.

6. Area Hijau: Meningkatkan area hijau.

7. Emisi Industri: Mengendalikan emisi industri agar sesuai standar.

8. Edukasi: Membagikan masker dan informasi pencegahan PM2.5.

Sumber: