Ternyata Bukan Jakarta yang Memiliki Catatan Kredit Macet Paling Tinggi!

Minggu 06-08-2023,20:00 WIB
Reporter : M. Anshori
Editor : M. Anshori

PERSPEKTIF.CO.ID – Dalam dunia pinjaman online (P2P lending) di Indonesia, terdapat tren menarik yang menunjukkan bahwa sejumlah wilayah mengalami tantangan dalam kemampuan debitur membayar pinjaman mereka. Meskipun akses yang mudah membuat masyarakat lebih memilih pinjaman dari aplikasi pinjaman online, namun data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa tingkat kredit macet di dua provinsi memiliki angka yang cukup tinggi.

 

Berdasarkan Statistik Fintech Lending OJK Juni 2023, terlihat bahwa Provinsi Banten dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatatkan tingkat kredit macet tertinggi dalam pinjaman online. P2P lending di seluruh Indonesia. Fenomena ini cukup mencolok, karena capaian kredit macet kedua provinsi tersebut melampaui angka 5 persen.

 

Lebih spesifik, data tersebut menyatakan bahwa Provinsi Banten memiliki tingkat kredit macet sebesar 5,13%, sementara NTB mengalami tingkat kredit macet yang lebih tinggi lagi, yaitu sebesar 7,17%. Capaian kredit macet ini ternyata melebihi rata-rata tingkat kredit macet P2P lending di seluruh Indonesia pada periode yang sama, yang hanya mencapai 3,29%.

 

Menariknya, data menunjukkan adanya perubahan dalam capaian kredit macet di kedua provinsi tersebut. NTB mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, yaitu dari 7,59% pada Mei menjadi 7,17% pada Juni. Di sisi lain, Banten justru mengalami kenaikan dari 4,84% pada Mei menjadi 5,13% pada Juni.

 

Tidak hanya Banten dan NTB, Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur juga tercatat memiliki tingkat kredit macet yang lebih tinggi dari rata-rata nasional. Jawa Barat memiliki tingkat kredit macet sebesar 3,72%, sedangkan Jawa Timur sebesar 3,61%.

 

Penting untuk dicatat bahwa meskipun terjadi fluktuasi dalam capaian kredit macet dari bulan ke bulan, data menunjukkan bahwa rata-rata kredit macet secara nasional telah mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Pada bulan Mei, tingkat kredit macet mencapai 3,36%. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari hingga April 2023 yang memiliki tingkat kredit macet di bawah 3%.

 

Dalam laporan yang sama, terdapat fakta menarik bahwa terdapat 10,1 juta akun rekening yang memberikan pinjaman pada Juni 2023. Dari jumlah tersebut, 2,4 juta akun rekening merupakan akun luar negeri, sedangkan 7,6 juta lainnya berada di dalam negeri.

 

Dalam konteks penyaluran dana, data menunjukkan bahwa pada bulan Juni, total dana yang diberikan melalui pinjaman mencapai Rp 19,6 triliun. Jumlah terbesar dari dana tersebut berada di Pulau Jawa, dengan nilai mencapai Rp 14 triliun. Sementara itu, diluar Pulau Jawa tercatat sebesar Rp 376,2 miliar. Dana yang diberikan untuk pinjaman luar negeri memiliki jumlah total Rp 5,1 miliar.

Kategori :