Anas Urbaningrum: Melaporkan Lawan Politik ke Polisi adalah Sikap Pengecut

Senin 04-09-2023,19:53 WIB
Reporter : Ali Calico
Editor : Deden Muhammad R

JAKARTA, PERSPEKTIF.CO.ID - Politikus Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, tak jadi melaporkan pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait tuduhan penyebaran berita bohong.
 
Keputusan itu diambil setelah Sahroni mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
 
Anas Urbaningrum, mantan petinggi Partai Demokrat, memberikan pujian terhadap langkah Surya Paloh.
 
Menurutnya, sikap Paloh yang menahan diri dari melibatkan aparat penegak hukum dalam urusan politik adalah langkah yang tepat.
 
BACA JUGA:
 
Anas menekankan bahwa persaingan politik sebaiknya tetap dalam koridor politik.
 
"Pertandingan politik jangan menyeret institusi hukum," ujar Anas, Senin (4/9).
 
Anas menjelaskan bahwa dalam kompetisi politik demokratis, sikap ksatria sangat penting.
 
Partai dan politisi seharusnya bersaing secara terbuka dan adil.
 
BACA JUGA: Kemenperin Benarkan Polusi Udara di Jakarta Bukan Sepenuhnya Salah Kendaraan Bermotor
 
Bahkan jika persaingan itu sengit, jika dilakukan secara terbuka dan adil, itu akan menjadi pelajaran yang indah dalam proses demokrasi.
 
Dia juga menyoroti praktik lama "nabok nyilih tangan" (melaporkan lawan politik ke polisi) yang dianggapnya sebagai tindakan pengecut yang merusak tradisi demokrasi.
 
"Itu sikap pengecut yang mendestruksi tradisi demokrasi," tegas Anas.
 
Anas berpendapat bahwa praktik seperti ini harus dihentikan, dan sejarah kelam semacam itu harus dikuburkan.
 
BACA JUGA: Pengamat: Demokrat Tidak Tulus Dukung Anies
 
Anas menegaskan bahwa perhatiannya tidak hanya terfokus pada partai atau individu tertentu, melainkan pada upaya untuk membangun tradisi kompetisi politik yang sehat.
 
Ia berharap agar praktik "nabok nyilih tangan" atau sejenisnya yang dinilai tidak etis, tidak lagi diikuti dan digunakan dalam politik saat ini dan di masa mendatang.
 
Kategori :

Terpopuler