Anas Urbaningrum: Melaporkan Lawan Politik ke Polisi adalah Sikap Pengecut

Anas Urbaningrum: Melaporkan Lawan Politik ke Polisi adalah Sikap Pengecut

Anas Urbaningrum ketika diwawancara.--Youtube/KompasTV Makassar

JAKARTA, PERSPEKTIF.CO.ID - Politikus Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, tak jadi melaporkan pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait tuduhan penyebaran berita bohong.
 
Keputusan itu diambil setelah Sahroni mendapat perintah langsung dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
 
Anas Urbaningrum, mantan petinggi Partai Demokrat, memberikan pujian terhadap langkah Surya Paloh.
 
Menurutnya, sikap Paloh yang menahan diri dari melibatkan aparat penegak hukum dalam urusan politik adalah langkah yang tepat.
 
BACA JUGA:
 
Anas menekankan bahwa persaingan politik sebaiknya tetap dalam koridor politik.
 
"Pertandingan politik jangan menyeret institusi hukum," ujar Anas, Senin (4/9).
 
Anas menjelaskan bahwa dalam kompetisi politik demokratis, sikap ksatria sangat penting.
 
Partai dan politisi seharusnya bersaing secara terbuka dan adil.
 
 
Bahkan jika persaingan itu sengit, jika dilakukan secara terbuka dan adil, itu akan menjadi pelajaran yang indah dalam proses demokrasi.
 
Dia juga menyoroti praktik lama "nabok nyilih tangan" (melaporkan lawan politik ke polisi) yang dianggapnya sebagai tindakan pengecut yang merusak tradisi demokrasi.
 
"Itu sikap pengecut yang mendestruksi tradisi demokrasi," tegas Anas.
 
Anas berpendapat bahwa praktik seperti ini harus dihentikan, dan sejarah kelam semacam itu harus dikuburkan.
 
 
Anas menegaskan bahwa perhatiannya tidak hanya terfokus pada partai atau individu tertentu, melainkan pada upaya untuk membangun tradisi kompetisi politik yang sehat.
 
Ia berharap agar praktik "nabok nyilih tangan" atau sejenisnya yang dinilai tidak etis, tidak lagi diikuti dan digunakan dalam politik saat ini dan di masa mendatang.
 

Sumber: