134 Calon Jemaah Haji Indonesia Wafat Jelang Puncak Haji, Berikut Penyebabnya

Senin 17-06-2024,23:04 WIB
Reporter : Admin
Editor : Deden Muhammad R

PERSPEKTIF.CO.ID - Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) tercatat sebanyak 134 calon jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia hingga Senin pagi, pukul 13.00 WIB.

Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kemenag terus berupaya mengurangi jumlah kematian jamaah di Tanah Suci dengan mewajibkan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji. 

Meskipun demikian, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan angka tersebut lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 773 orang, tertinggi dalam sejarah.

"Tahun ini, kami telah melakukan evaluasi dengan DPR RI dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah kematian, termasuk mewajibkan surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan," ujar Yaqut Cholil Qoumas, dikutip pada Senin (17/6).

Kasus meninggalnya jemaah haji ini memang selalu terjadi pada setiap tahunnya dan angka kematian tersebut juga selalu bervariasi.

Dengan demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di Arab Saudi dengan menempatkan tim kesehatan di 16 sektor (11 di Makkah dan 5 di Madinah), terdiri dari dokter, perawat dan tenaga promosi kesehatan. Total tenaga kesehatan berjumlah 287 orang.

Adapun faktor utama kasus kematian ini adalah, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga sangat terik, Suhu di Makkah dilaporkan meningkat sebesar 0,4 derajat Celsius per 10 tahun. 

Namun, berdasarkan data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) ada beberapa penyebab jemaah haji asal Indonesia wafat, yakni penyakit jantung koroner, syok kardiogenik, ARDS, aritmia jantung, sepsis dengan syok septik, pneumonia, pendarahan otak, emboli paru, syok hipovolemik, kanker dan komplikasi akibat gangguan ginjal.

Kategori :

Terpopuler