Terobosan Baru: RSUD Provinsi NTB Sukses Lakukan Operasi Bayi Kembar Siam

Terobosan Baru: RSUD Provinsi NTB Sukses Lakukan Operasi Bayi Kembar Siam

Tim dokter RSUD Provinsi NTB melakukan operasi kembar siam bayi Muhammad Kurnia, Sabtu (5/8). --

PERSPEKTIF.CO.ID -  Sebuah tonggak sejarah baru telah diukir oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim dokter yang beroperasi di rumah sakit ini berhasil berhasil melakukan operasi pemisahan pada bayi kembar siam yang diberi nama Muhammad Karunia.

 

"Dengan bangga kami umumkan bahwa RSUD Provinsi NTB kini memiliki tim khusus untuk operasi bayi kembar siam yang sangat terlatih. Jika ada kasus kembar siam, masyarakat dapat langsung menghubungi rumah sakit provinsi," ungkap dr. Poerwadi, Sp.BA (K), dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (5/7).

 

Dr. Poerwadi memuji tim dokter serta fasilitas yang telah dimiliki oleh RSUD Provinsi NTB. Menurutnya, tim tersebut telah sangat siap untuk melaksanakan berbagai jenis operasi pemisahan bayi kembar siam. Hal ini memberikan keyakinan kepada masyarakat NTB bahwa operasi semacam ini tak lagi perlu dilakukan di luar daerah.

 

Operasi pemisahan bayi kembar siam yang dilakukan pada Muhammad Karunia ini memiliki kompleksitas tersendiri. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi.


"Operasi ini memang rumit, namun syukurlah nyawa bayi tidak terancam," ujar dokter yang bertugas di RS Dr. Soetomo Surabaya tersebut.

 

Berbeda dengan beberapa kasus lain yang lebih kompleks, bayi kembar siam Muhammad Karunia memiliki empat kaki dan empat tangan.

 

Dr. Sunanto, Sp.BA, yang turut serta dalam tim RSUD Provinsi NTB, menjelaskan bahwa proses pemisahan antara bayi normal atau "host" dengan "parasit" memakan waktu hampir 15 jam. Ia merasa bersyukur karena operasi ini berhasil dilakukan dengan sukses dan bayi yang telah dioperasi kini dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

 

"Kami harus sangat berhati-hati dalam memutuskan bagian mana yang merupakan 'host' dan 'parasit', agar tidak terjadi kesalahan dalam pemisahan," ungkapnya.

Sumber:

Berita Terkait