Dampak Positif Program KKN ITG pada Pertumbuhan UMKM di Desa Dayeuhmanggung, Garut: Mendorong Kemajuan dan Peningkatan Kualitas
Mahasiswa KKN ITG Kelompok 2 Bersama UMKM di Desa Dayeuhmanggung--
PERSPEKTIF.CO.ID - Desa Dayeuhmanggung di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, terus mengalami kemajuan dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 2 dari Institut Teknologi Garut (ITG), yang berlangsung dari 22 Juli hingga 21 Agustus 2024, berbagai inisiatif dilakukan untuk mengoptimalkan potensi UMKM di desa ini.
Program KKN ITG kelompok 2 ini menitikberatkan pada pemberdayaan UMKM lokal dengan pendekatan yang langsung dan konkret. Salah satu UMKM yang mendapat perhatian khusus adalah PD. Nesif, sebuah usaha yang berdiri sejak 2001 dan dikenal dengan produk olahan tradisional seperti dodol, keripik pisang, keripik bayam, keripik ubi, dan sale pisang. Mahasiswa KKN ITG membantu PD. Nesif dengan menyusun visi dan misi yang lebih jelas serta membangun struktur organisasi yang lebih solid. Pendampingan ini diharapkan dapat memperkuat manajemen UMKM, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas. "Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas segala yang telah diberikan dalam UMKM ini. Terutama, teori-teori yang diajarkan di kampus bisa langsung saya praktikkan di sini. Hal ini sangat membantu saya dalam memahami dan mengembangkan UMKM ini," ujar Neneng, pemilik PD. Nesif, dikutip pada Selasa (20/8).
UMKM lain yang juga mendapat pendampingan adalah Siomay Baso Tahu Jaya, yang berdiri pada 2019. Usaha ini bergerak di bidang kuliner dengan produk utama siomay dan baso tahu. Mahasiswa KKN ITG membantu dalam pembuatan logo, edukasi digital marketing, dan desain seragam usaha. Langkah-langkah ini ditujukan untuk meningkatkan branding dan daya tarik produk, yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. "Menurut saya, ini sangat bagus. Alhamdulillah, sangat bermanfaat, terutama bagi saya pribadi, dalam pembuatan desain logo dan baju untuk usaha UMKM siomay saya," kata Nurhayati Somantri, pemilik Siomay Baso Tahu Jaya, dikutip pada Selasa (20/8).
Selain itu, UMKM Roti Istiqomah juga mendapatkan bantuan dari mahasiswa KKN ITG berupa pembuatan identitas visual seperti banner. Ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas usaha dan menarik lebih banyak pelanggan, yang pada akhirnya memperkuat citra dan keberlanjutan usaha. Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk, tetapi juga pada pendampingan di era digital. Mahasiswa KKN ITG memberikan edukasi mengenai digital marketing dan pemasaran melalui media sosial. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan penjualan, harga jual produk, serta menciptakan identitas produk khas Desa Dayeuhmanggung agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN ITG Perkenalkan Bebras Challenge di SDN Dayeuhmanggung dan SMP Muhammadiyah Cilawu
Ketua pelaksana program ini, Salman Dial Fatra, menyampaikan harapannya agar apa yang telah diberikan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi setiap UMKM di Desa Dayeuhmanggung. "Alhamdulillah, semoga dengan apa yang telah kami berikan bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk setiap UMKM, dan kami harap UMKM di Desa Dayeuhmanggung bisa terus berkembang dan menjadi role model bagi UMKM di desa lainnya," ujarnya, dikutip pada Senin (19/8). Ketua Pelaksana lainnya, Iqbal Sidqi, juga menambahkan, "Alhamdulillah, semoga segala bentuk yang telah kami berikan menjadi inspirasi untuk dijadikan peluang belajar agar UMKM bisa lebih berkembang hingga menjadi UMKM yang berskala internasional," ujarnya, dikutip pada Senin (19/8).
BACA JUGA:Luar Biasa, Penjual Es di Bandung Menggunakan Robot Canggih!
Program KKN ITG kelompok 2 di Desa Dayeuhmanggung telah membuktikan bahwa dengan pendampingan yang tepat, UMKM di daerah pedesaan dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat. Program ini membawa manfaat signifikan bagi masyarakat setempat dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian desa secara keseluruhan.
Sumber: