Begal Beraksi Pasca Pembongkaran PKL Puncak, Warganet: “Tau kan Pelakunya Siapa?”

Begal Beraksi Pasca Pembongkaran PKL Puncak, Warganet: “Tau kan Pelakunya Siapa?”

Ilustrasi Begal di Jalan--

PERSPEKTIF.CO.ID - Pembongkaran kios Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat oleh Pemkab Bogor beberapa hari lalu justru memicu peningkatan aksi kriminalitas.

Menurut laporan dari akun Instagram @infopuncak.bgr pada Kamis, 27 Juni 2024, sebuah pembegalan terjadi saat seorang pengendara sepeda motor pulang kerja dari arah Cisarua Bogor menuju Cipanas Cianjur.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB ketika korban, yang mengendarai sepeda motornya sendiri, tiba-tiba dipanggil dari arah belakang. Pelaku, yang terdiri dari empat orang dengan dua sepeda motor, mengejar korban dan menyerangnya dengan celurit.

Aksi pembegalan ini terjadi di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, tepatnya di depan Masjid Atta’awun. Korban, warga Gadog Taman Jaya, Cipanas, Kabupaten Cianjur, mengalami luka serius di tangan kanannya setelah berusaha menghindari serangan celurit.

Menurut Yulia Putri, keluarga korban, kejadian ini terjadi di sekitar kebun teh Puncak, yang memang sering menjadi lokasi aksi begal.

“Adik saya sedang pulang kerja dari arah Bogor ke Puncak saat kejadian, sekitar pukul 20:30 WIB dalam kondisi hujan. Saat dipanggil dari belakang dan memperlambat motornya, dia diserang dengan celurit di belakang kepala, namun berhasil menepis dengan tangannya,” jelasnya.

Korban menderita luka serius di tangan kanan dengan 20 jahitan akibat serangan tersebut.

“Beruntung motor tidak mati, jadi setelah terkena senjata tajam, dia langsung tancap gas,” tambahnya.

Kejadian ini terjadi setelah pembongkaran lapak PKL oleh petugas gabungan, yang membuat kawasan Puncak menjadi sepi dan rawan kriminalitas.

“Insiden terjadi pada malam tanggal 25 Juni, pasca pembongkaran lapak PKL,” ujarnya.

Yulia menyatakan bahwa keluarga berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian, namun menunggu kondisi adiknya stabil karena masih trauma.

“Kami berencana melapor, tapi adik saya masih terkejut karena ini pengalaman pertamanya dibegal,” tutupnya.

Sumber: