PERSPEKTIF.CO.ID - Terdapat berita duka dari Kepala Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Agus Ruspandi. Seorang warganya, Ratnengsih (55 tahun), mengalami pengeroyokan oleh dua keponakannya pada Rabu, 20 September 2023, dan telah meninggal dunia.
Agus menyampaikan bahwa Ratnengsih, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Ririp RT 03/RW 08, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, meninggal di ruang ICU RSU Al Ihsan Kabupaten Bandung pada hari Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Ibu Ratnengsih masuk ruang ICU RSU Al Ihsan pada Rabu (20/9/2023) sore setelah dirujuk dari Puskesmas Cisewu. Sejak ia masuk ke Puskesmas Cisewu hingga meninggal di RSU Al Ihsan, kondisinya kritis, tidak sadarkan diri,” jelas Agus.
Ia menuturkan bahwa jenazah Ratnengsih akan dibawa ke Kampung Ririp, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, untuk dikebumikan pada Sabtu sore.
Kabar meninggalnya Ratnengsih telah dikonfirmasi oleh seorang anggota Polsek Cisewu, Dikdik, yang menerima informasi dari RSU Al Ihsan bahwa wanita korban pengeroyokan dua keponakannya telah meninggal dunia.
“Pihak RSU Al Ihsan menginformasikan bahwa Ibu Ratnengsih telah meninggal dunia hari ini sekira pukul 13.00,” ucap Dikdik saat dihubungi melalui telepon pada Sabtu, 23 September 2023.
“Sejak dikirim ke rumah sakit sampai meninggal, kondisi Ibu Ratnengsih kritis. Diduga ada cedera serius di bagian dalam kepalanya akibat dianiaya dua keponakannya,” tambah dia.
Dikdik menyebutkan bahwa dua keponakan, AN (29) dan AK (22), yang diduga melakukan pengeroyokan, saat ini ditahan di Mapolres Garut. “Kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Garut,” jelasnya.
Sebagaimana dilaporkan, Ratnengsih, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, mengalami serangan brutal oleh dua keponakannya, AN (29) dan AK (22). Saat ini, Ratnengsih sedang dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Cisewu dalam kondisi kritis. Sejak dibawa ke puskesmas pada Rabu (20/9/2023) pagi oleh sejumlah warga, Ratnengsih sudah tidak sadarkan diri.
Dia mengalami luka robek di kening sebelah kanan akibat benda tumpul dan memar serta lecet di bagian kaki. Petugas medis Puskesmas Cisewu menyatakan bahwa luka robek di keningnya terus mengeluarkan darah segar sebelum mendapat pengobatan.
“Ada kemungkinan pasien harus dirujuk ke rumah sakit di Bandung karena kondisinya kritis. Sejak kedatangan, dia sudah tidak sadarkan diri,” jelas Andi Azis, petugas medis Puskesmas Cisewu.
Menurut informasi yang diterima PERSPEKTIF dari Kapolsek Cisewu, AKP Riyanto, sebelum dilarikan ke Puskesmas, Ratnengsih adalah korban serangan brutal oleh dua keponakannya.
“Dugaan tindak pidana kekerasan terjadi pada Rabu tanggal 20 September 2023 sekitar pukul 06.00 WIB, di mana AN (29) dan AK (22) diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap korban Ratnengsih, mengakibatkan korban mengalami luka serius,” jelas Riyanto.
Ia menambahkan bahwa kedua keponakan yang menjadi pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan kayu bakar, mengenai kepala bagian kening sebelah kanan, dan bagian kaki.
“Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka robek di kening sebelah kanan dan luka memar serta lecet di bagian kaki. Saat ini, korban sedang mendapat perawatan medis di Puskesmas Cisewu, dan diduga mengalami gangguan kejiwaan,” ujar Riyanto.