Mahasiswa ITG Berikan Edukasi Digital kepada Santri Al Hamidiyyah tentang Phishing untuk Cegah Kejahatan Siber

Mahasiswa ITG Berikan Edukasi Digital kepada Santri Al Hamidiyyah tentang Phishing untuk Cegah Kejahatan Siber

Foto bersama mahasiswa ITG, pengajar, dan santri Al Hamidiyyah setelah seminar keamanan digital--

Perspektif – Mahasiswa Institut Teknologi Garut (ITG) menggelar seminar edukasi bertajuk Santri Cerdas Digital pada Minggu (12/1/2025) di Pondok Pesantren Al Hamidiyyah, Cinisti, Bayongbong, Garut. Kegiatan ini bertujuan membekali santri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali serta mencegah ancaman phishing yang semakin marak di era digital.

Phishing adalah salah satu metode penipuan digital yang sering digunakan untuk mencuri data pribadi. Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi di berbagai aspek kehidupan, termasuk di lingkungan pesantren, pemahaman tentang keamanan siber menjadi semakin penting.

Sebagai bagian dari proyek akhir mata kuliah Keamanan Sistem, mahasiswa ITG berinisiatif memberikan wawasan mengenai kejahatan siber kepada masyarakat, khususnya santri. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 30 peserta, terdiri dari santri dan pengajar, yang antusias mengikuti pelatihan interaktif berbasis praktik.

BACA JUGA:Inti Bumi Melambat: Apakah Sehari Akan Lebih dari 24 Jam?

Dalam seminar ini, mahasiswa ITG menjelaskan berbagai modus operandi phishing, termasuk ciri-ciri pesan atau situs web phishing, cara kerja serangan phishing, strategi pencegahan, serta langkah-langkah melaporkan serangan phishing kepada pihak berwenang. Untuk memberikan pemahaman lebih baik, materi disampaikan secara visual melalui video, studi kasus, serta demonstrasi langsung tentang cara mengenali situs web dan email yang mencurigakan. Peserta juga diberikan tips praktis, seperti mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA), tidak mengklik tautan mencurigakan, dan memastikan keamanan situs dengan protokol HTTPS sebelum memasukkan data pribadi.

Efektivitas pelatihan ini diukur melalui pre-test dan post-test. Sebelum mengikuti seminar, hanya 66,53% peserta yang dapat mengidentifikasi phishing dengan benar. Namun, setelah sesi pelatihan, angka ini meningkat signifikan hingga 92,34%, menunjukkan peningkatan pemahaman yang cukup besar. Hasil ini mengonfirmasi bahwa seminar Santri Cerdas Digital berhasil memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan santri melindungi data pribadi dari ancaman phishing.

Ketua Panitia, Ustadz Safril, menekankan pentingnya pemahaman tentang keamanan digital bagi santri di era modern. "Melihat keseharian santri di pondok pesantren yang memiliki keterbatasan dalam berinteraksi dengan gadget, dikhawatirkan mereka akan kurang memahami bahaya dan ancaman phishing. Oleh karena itu, pengenalan atau sosialisasi tentang anti-phishing menjadi sangat penting. Hal ini bermanfaat agar para santri dapat menjawab tantangan zaman, dimana teknologi akan menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai aspek kehidupan. Para santri tidak hanya perlu melek teknologi tetapi juga memahami ancaman dan risiko yang mungkin muncul, sehingga mampu menghadapi tuntutan zaman dengan lebih bijak." ujarnya.

BACA JUGA:7 Tips Rawat Baterai Laptop Agar Awet dan Tahan Lama

Keberhasilan seminar Santri Cerdas Digital menunjukkan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan keagamaan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Mahasiswa ITG berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam meningkatkan literasi digital.

 

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap ancaman phishing, para santri diharapkan lebih cermat dalam beraktivitas di dunia digital dan membantu menyebarkan pemahaman mengenai keamanan siber kepada lingkungan sekitar mereka. "Santri Cerdas Melindungi Data dari Ancaman Phishing" bukan sekadar slogan, tetapi juga komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman.

Sumber: