Mahasiswa Teknik Industri ITG Rancang Solusi Tata Letak Efisien untuk Tingkatkan Produktivitas UMKM Garut

Desain layout baru hasil praktikum PTLF mahasiswa ITG untuk mendukung efisiensi UMKM.--
Perspektif – Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Garut (ITG) kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam dunia industri lokal melalui kegiatan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas (PTLF). Praktikum ini dirancang sebagai bagian dari pembelajaran berbasis proyek, yang bertujuan mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan merancang solusi tata letak produksi berdasarkan kondisi riil di lapangan, khususnya pada sektor UMKM.
Salah satu tim yang turut ambil bagian adalah Kelompok 1, yang beranggotakan Achmad Ridwan Fadhillah, Rendi Ardiansyah, Rizal Ahmad Fadhilah, Abdul Halim Syauiful Bahri, dan Daril Muhamad Dafa. Mereka mempresentasikan hasil praktikum dengan fokus pada identifikasi masalah dan penyusunan solusi tata letak yang efisien dan aman bagi operasional UMKM.
BACA JUGA: Mahasiswa ITG Rancang Tata Letak Baru untuk Tingkatkan Efisiensi Produksi UMKM Sagara Aluminium
Dalam pemaparan awal, kelompok menjelaskan kondisi layout eksisting dari UMKM yang diamati. Mereka menemukan bahwa sistem tata letak saat ini belum efisien, bahkan menimbulkan sejumlah permasalahan serius seperti crosstracking dan backtracking. Crosstracking merupakan kondisi jalur kerja yang bersilangan antar operator atau aliran material, yang berisiko menyebabkan tabrakan dan kecelakaan kerja. Sementara itu, backtracking menggambarkan adanya alur produksi yang berputar balik dan tidak sistematis, yang berujung pada pemborosan waktu, tenaga, dan ruang.
Sebagai solusi, kelompok merancang layout baru yang mengusung konsep alur kerja linier, satu arah, dan tertata. Mereka memisahkan jalur masuk dan keluar bahan, serta menyusun ulang posisi fasilitas produksi berdasarkan urutan proses kerja yang logis. Tujuannya adalah menciptakan aliran kerja yang lancar, meminimalkan tabrakan antar operator, dan mempercepat perpindahan bahan, sehingga produksi berjalan lebih aman dan efisien.
Selain itu, kelompok juga mengusulkan penambahan mesin untuk mendukung kapasitas produksi. Dengan menambahkan unit mesin di beberapa titik proses kerja, waktu tunggu antar tahapan produksi dapat dikurangi, dan proses dapat berlangsung secara paralel. Strategi ini dinilai efektif dalam meningkatkan throughput produksi dan mendorong pencapaian target output yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Mahasiswa ITG Tingkatkan Efisiensi Produksi UMKM Konveksi di Garut Melalui Praktikum PTLF
Penyesuaian lain juga dilakukan pada area fabrikasi ruang kerja yang digunakan untuk pemotongan dan pembuatan pola bahan baku. Area ini diperluas dan ditata ulang agar operator memiliki ruang gerak yang lebih leluasa. Penataan tersebut mempertimbangkan faktor keselamatan kerja, efisiensi ruang, dan ergonomi, serta memudahkan integrasi peralatan tambahan dalam sistem produksi.
Kegiatan presentasi berlangsung secara interaktif bersama dosen pengampu dan asisten praktikum. Kelompok menunjukkan pemahaman menyeluruh terhadap teori yang telah dipelajari, serta mampu mempertanggungjawabkan setiap keputusan perancangan dengan argumentasi logis dan data yang mendukung. Hal ini mencerminkan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan nyata di dunia kerja kelak.
Praktikum PTLF ini bukan hanya menjadi ujian akhir mata kuliah, tetapi juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan konsep teknik industri secara langsung dalam konteks riil. Melalui proyek ini, mahasiswa turut berkontribusi dalam membantu UMKM mengatasi kendala operasional, sembari menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan solutif yang sangat dibutuhkan di era industri berbasis efisiensi dan produktivitas.
Dengan selesainya praktikum ini, diharapkan mahasiswa semakin memahami pentingnya tata letak fasilitas dalam mendukung keselamatan dan kinerja produksi. Lebih jauh, mereka juga dibekali pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana pendekatan teknik industri dapat memberikan dampak nyata bagi perkembangan sektor UMKM di Indonesia.
Sumber: