PERSPEKTIF.CO.ID - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, mengungkapkan bahwa ribuan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilu 2024 berpotensi menggelar pemungutan suara ulang.
"Berdasarkan rilis pagi tadi, masih ada sekitar 1.400 potensi PSU, hasil pemantauan hari pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024" ujarnya usai acara, di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/2/2024).
Meski demikian, data tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. "Kami masih dalam proses, karena masih banyak proses penghitungan suara yang belum selesai," tambahnya.
Lolly juga menegaskan bahwa Bawaslu sedang memeriksa jumlah pelanggaran dalam Pemilu 2024, yang angkanya masih dinamis karena terus bergerak seiring dengan pelanggaran yang terdeteksi. Selain itu, Bawaslu juga sedang menyelidiki peristiwa-peristiwa yang menjadi viral selama Pemilu 2024.
"Sementara itu, Bawaslu menemukan data 80.000 pemilih dalam satu TPS dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Ini tidak masuk akal. Oleh karena itu, kami sedang memeriksanya." ungkap Lolly.
Meskipun dalam regulasi, KPU merancang agar TPS memiliki maksimal 300 pemilih, namun data tersebut menunjukkan angka yang jauh lebih besar.
Sebagai respons, Bawaslu mendorong KPU untuk memperbaiki data perolehan suara capres-cawapres di dalam Sirekap. "Kami memberikan saran kepada KPU untuk memperbaiki Sirekap agar tidak menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat, Kami memegang prinsip manual berjenjang dalam proses ini." jelas Lolly.