PPIM Kampanyekan Umat Beragama Peduli Krisis Iklim

PPIM Kampanyekan Umat Beragama Peduli Krisis Iklim

Ary Sudijanto Kepala Badan Standarisasi Linkungan Hidup dan Kehutanan KLHK besama Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Didin Syafruddin memukul gong tanda proyek REACT diluncurkan, Grand Syahid Jaya, Jakarta, Senin 22 Januari 2024. (istimewa)-PPIM UIN Jakarta-

PERSPEKTIF.CO.ID - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta meluncurkan proyek Pemberdayaan Pemimpin dan Komunitas Religi untuk Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan. Proyek ini bertujuan untuk mendorong pengaruh agama dalam mengatasi krisis iklim.

"Agama memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan," ujar Didin Syafruddin, Direktur PPIM UIN Jakarta di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 22 Januari 2024.

Proyek ini akan dilaksanakan selama dua tahun, mulai dari Januari 2024 hingga Desember 2025. Proyek ini akan melibatkan PPIM UIN Jakarta, Tokoh Agama, anak muda, dan mitra masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Proyek ini, jelas Direktur PPIM, berupaya membantu mengurangi risiko lingkungan dan perubahan iklim dengan berfokus pada dua kegiatan utama. Pertama, melalui survei nasional dan penelitian yang akan menghasilkan pengetahuan berbasis bukti sebagai dasar untuk memperkuat advokasi kebijakan terkait lingkungan. Kedua, melakukan peningkatan kapasitas dan kesadaran umat beragama untuk terlibat secara aktif dalam aksi-aksi lingkungan hidup keagamaan di Indonesia, serta mengembangkan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup dan perubahan iklim.

Diperkirakan, proyek ini akan menjangkau 3.012.510 orang di seluruh Indonesia, meliputi 6.510 penerima manfaat langsung dan 3.006.000 penerima manfaat tidak langsung. Kegiatan proyek akan berlangsung di 15 kota dari 12 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat. Sementara itu, survei nasional dan kampanye daring akan disebarluaskan ke seluruh Indonesia.

"Penelitian terbaru menemukan bahwa agama dapat mendorong aksi lingkungan/iklim di tingkat komunitas. Komunitas dengan tingkat religiusitas yang tinggi lebih cenderung terlibat dalam aksi lingkungan/iklim," imbuh peraih phD dari Mc Gill University, Kanada tesebut.

Didin juga berharap, proyek riset dan kampanye publik ini dapat mendorong aksi kobalorasi lainnya untuk menangani krisis iklim.

 "Kami juga berharap proyek ini dapat menginspirasi aksi kolaboratif serupa di bidang lainnya," tukasnya.

Kedutaan Besar Belanda yang turut mendukung proyek ini mengapresiasi upaya PPIM dalam aksi penaganan krisis iklim. Wakil Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Timor el-Dardiry mengatakan, Proyek ini merupakan langkah penting untuk mendorong aksi lingkungan berbasis agama di Indonesia.

“Dengan dukungan dari PPIM UIN Jakarta, kami berharap dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang hijau dan berkelanjutan," katanya.

Sumber: