Proyek PSEL di Tangsel Mampu Kelola Sampah 1.000 Ton Perhari

Proyek PSEL di Tangsel Mampu Kelola Sampah 1.000 Ton Perhari

TPA Cipeucang Tangerang Selatan.--

PERSPEKTIF.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel memastikan proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) masih terus berproses. Saat ini proyek instruksi dari Pemerintah Pusat itu sebentar lagi memasuki tahap lelang atau tender. 

Kepala DLH Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan, nantinya perusahaan yang memenangkan tender atau lelang akan mengelola sampah 1.000 ton perhari. Sampah yang dikelola ini akan dimusnahkan dan sebagian didaur ulang sebagian, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang menjadi persoalan utama.

"Dengan jumlah penduduk kita di Kota Tangsel saat ini, nanti rencana PSEL kita kapasitasnya (mengelola-red) 1.000 ton perhari," ungkap Wahyunoto Lukman di kantornya, Senin 13 Mei 2024.

Wahyu mengatakan, proyek PSEL sendiri akan dibangun di TPA Cipeucang, sesuai dengan Recana Detail Tata Ruang (RDTR). Kedepannya, jika proyek PSSEL mulai berjalan, maka volume sampah yang sudah overload di TPS Cipeucang perlahan dapat teratasi.

"Semoga segera terwujud. Inilah masa depan dari penanganan masalah lingkungan hidup, khususnya penanganan sampah di Kota Tangsel," jelasnya.

Menurut Wahyu, seluruh biaya investasi dalam membangun teknologi PSEL akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan pemenang tender. Pemkot Tangsel sendiri hanya membayar typing fee ke perusahaan pebgelola sampah, melalui biaya layanan pengelolaan sampah.

Wahyu melanjutkan, kedepan seluruh sampah di Kota Tangsel, akan memberlakukan retribusi layanan pengelolaan sampah oleh masyarakat.

Retribusi ini sebahai bentuk pengelolaan sampah yang dihasilkan warga diluar kawasan perumahan pemukiman maupun dari kawasan perumahan pemukiman yg dikelola perusahaan pengembang akan dikelola oleh fasilitas PSEL. 

"Sehingga Pemkot Tangsel mampu melayani penanganan sampah lebih baik dan biayanya menjadi kewajiban warga masyarakat dalam bentuk retribusi yang secara signifikan dapat ditingkatkan," jelasnya.

Wahyu menegaskan, proyek PSEL sendiri pada dasarnya merupakan upaya mengelola sampah yang kemudian akan menjadi sumber energi listrik, sehingga tujuan utamanya adalah mengelola sampah, bukan memproduksi listrik atau menjual listrik, sebab energi listrik yang dihasilkan akan dikerjakan PLN dengan perusahaan pengelola sampah.

Sumber: