Tangsel Jemput Bola Perangi TBC, Dorong Peran Aktif Warga Dukung Pengobatan Hingga Sembuh
Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan.-perspektif.co.id-
TANGERANG SELATAN, Perspektif – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus mengintensifkan upaya pengendalian penyakit Tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan jemput bola dan melibatkan masyarakat sebagai garda terdepan.
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menyampaikan bahwa tim medis rutin melakukan skrining dan pelacakan kontak erat pasien TBC, terutama di lingkungan tempat tinggal pasien.
Langkah ini merupakan bagian dari program aktif seperti Ngider Sehat dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di fasilitas layanan kesehatan maupun secara langsung ke rumah warga.
“Salah satu strategi kami adalah melalui kegiatan Ngider Sehat dan Cek Kesehatan Gratis (CKG), baik yang digelar di fasilitas kesehatan maupun langsung mengunjungi warga,” ujar Allin, Kamis (24/7) saat dikonfirmasi.
Melalui program ini, Dinkes Tangsel menyasar kontak serumah maupun erat dari pasien TBC. Bagi yang tidak menunjukkan gejala, diberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), sementara yang bergejala diarahkan menjalani pemeriksaan lanjutan seperti Tes Cepat Molekuler (TCM) dan rontgen.
TCM digunakan untuk mendeteksi apakah kontak erat tersebut telah tertular dari pasien utama. Upaya ini dilakukan seiring peningkatan skrining dan pelaporan kasus, di mana hingga pertengahan Juni 2025 tercatat 8.720 kasus TBC, terdiri dari 6.205 kasus di tahun 2024 dan 2.515 kasus pada Januari hingga 13 Juni 2025.
Tak hanya dari sisi medis, Dinkes juga menggencarkan peran komunitas lewat gerakan RW Bebas TBC, yang mengajak masyarakat untuk memahami gejala serta jalur penularan, sekaligus aktif mendukung pengobatan pasien hingga tuntas.
“Masyarakat juga bagian dari kunci eliminasi TBC ini. Makanya, kita perluas edukasi dari petugas fasyankes, dan warga juga perlu peduli jika ada pasien TBC yang berpindah tempat tinggal agar dapat dilacak dan dipantau kembali,” jelasnya.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie turut menekankan pentingnya pendekatan aktif dalam memberantas TBC. Ia menilai upaya jemput bola harus dilakukan secara menyeluruh dan masif dengan menggandeng seluruh lapisan masyarakat.
“TBC adalah persoalan serius yang harus ditangani bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan layanan di faskes (fasilitas kesehatan) saja ya, menunggu mereka yang datang, jadi kalau mau cepat ya kita juga harus jemput bola tim kesehatan yang ngider ke warga-warga,” ujar Benyamin.
Melalui integrasi program Ngider Sehat dan RW Bebas TBC, Pemkot Tangsel menargetkan penemuan kasus lebih awal dan penurunan penularan di wilayah dengan kepadatan tinggi.***
Sumber: