Membedakan Cinta dan Obsesi: Apa yang Harus Kamu Ketahui?

Membedakan Cinta dan Obsesi: Apa yang Harus Kamu Ketahui?

Obsess and love-Anggi Ranf-popbela.com

PERSPEKTIF.CO.ID - Pernahkah kamu merasa begitu terpikat pada seseorang hingga terus memikirkannya, bahkan mencoba segala cara untuk mendekatinya? Pertanyaannya, apakah perasaan tersebut merupakan cinta yang tulus ataukah obsesi yang berlebihan? Kita akan membahas perbedaan antara cinta dan obsesi serta mengenal tanda-tandanya.

Obsesi: Kapan Menjadi Gangguan?

Obsesi, dalam pengertian medis, adalah pikiran yang terus-menerus menghantui dan sulit dihilangkan. Dalam dunia psikologi, kita mengenal gangguan obsesif-kompulsif yang ditandai dengan pikiran dan dorongan untuk melakukan sesuatu yang mampu menimbulkan kecemasan. Bagaimana jika obsesi ini terkait dengan cinta? Meskipun tidak ada gangguan khusus yang disebut "obsesi cinta," obsesi terhadap seseorang dapat masuk ke dalam spektrum gangguan seperti borderline, erotomania, atau gangguan pada attachment.

Obsesi dalam Konteks Hubungan

Obsesi dalam hubungan dapat diartikan sebagai pikiran atau dorongan untuk berhubungan atau berduaan dengan "objek cinta." Pikiran ini muncul tanpa henti, sulit dikendalikan, dan sering kali mengganggu ketenangan pikiran. Seseorang yang terobsesi dengan "objek cinta" mungkin merasa terpaksa untuk berusaha mendekatinya, bahkan melampaui batas kewajaran. Meski usaha tersebut mungkin membuatnya merasa lega sejenak, obsesi tidak hilang begitu saja. Siklus perilaku ini terus berulang dan bisa mencakup tindakan tak terpuji seperti stalking atau pelanggaran privasi.

Cinta yang Sehat dan Obsesi

Cinta yang sehat, pada awalnya, mungkin memiliki beberapa tanda yang mirip dengan obsesi, seperti pikiran yang terus-menerus tentang pasangan. Namun, cinta sejati akan berkembang menjadi hubungan yang lebih matang dan mendalam. Saat fase jatuh cinta berakhir, cinta yang sehat akan ditandai dengan kedekatan emosional, saling mendukung, dan rasa hormat terhadap keputusan pasangan. Cinta sehat memungkinkan pasangan untuk tetap menjadi diri mereka sendiri, sambil membangun hubungan yang bermakna.

Membedakan Tanda-Tanda

Bagaimana kita bisa membedakan antara cinta dan obsesi? Berikut beberapa poin penting:

1. Kendali Emosi: Orang yang terobsesi seringkali kesulitan mengendalikan emosi dan dorongannya terhadap "objek cinta," sementara cinta yang sehat membawa kedamaian dan kebahagiaan.

2. Kepedulian: Cinta yang sehat menghormati dan mendukung pasangan, sementara obsesi lebih cenderung egois dan fokus pada kebutuhan diri sendiri.

3. Perilaku Berulang: Obsesi sering diikuti dengan perilaku berulang untuk mengurangi kecemasan, sedangkan cinta yang sehat mengembangkan kedekatan emosional.

4. Penolakan: Orang yang terobsesi kesulitan menerima penolakan dan cenderung memaksakan kehendak, sementara cinta yang sehat menghormati keputusan pasangan.

5. Pemahaman: Cinta yang sehat menghargai pasangan apa adanya, sedangkan obsesi cenderung jatuh cinta pada bayangan yang dibuat dalam pikiran.

Sumber: ranf diary

Berita Terkait