Konser K-pop Mengakhiri Jambore Dunia Pramuka ke-25 Korea Selatan
poto jambore dunia di korea selatan--
PERSPEKTIF.CO.ID - Korea Selatan menutup perhelatan Jambore Dunia Pramuka ke-25 dengan megah melalui sebuah konser K-pop yang digelar pada Jumat malam. Konser ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi selama jambore, termasuk cuaca ekstrem dan pelaksanaan yang kurang memuaskan.
Sebanyak 43.000 remaja pramuka dari seluruh dunia berkumpul untuk menyaksikan penampilan keren dari bintang K-pop terkenal, NewJeans dan IVE, di stadion Piala Dunia Seoul. Perdana Menteri Han Duck-soo mengungkapkan permintaan maaf atas kondisi yang tidak nyaman yang dialami oleh peserta jambore. Cuaca ekstrem yang meliputi gelombang panas yang tidak terduga dan topan yang berkaitan dengan perubahan iklim menjadi salah satu tantangan utama yang harus diatasi.
Dalam upacara penutupan, Perdana Menteri Han Duck-soo menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan peserta. "Saya meminta maaf kepada para anggota pramuka yang telah menderita akibat gelombang panas yang tidak terduga dan dampak topan yang disebabkan oleh perubahan iklim," ujarnya seperti dilansir oleh Reuters.
Sebelumnya, Han Duck-soo telah berjanji bahwa pemerintah akan menggunakan segala sumber daya yang diperlukan untuk memastikan jambore berjalan dengan baik meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Panitia penyelenggara telah mengupayakan usaha besar untuk menghindari masalah lebih lanjut dalam jambore kali ini. Acara ini merupakan Jambore Dunia Pramuka pertama yang diadakan sejak munculnya pandemi COVID-19. Namun, berbagai kendala datang menghampiri, termasuk suhu udara tinggi mencapai 35 derajat Celsius di Saemangeum, kawasan reklamasi di pantai barat Korea Selatan, yang menyebabkan ratusan peserta mengalami sakit.
Tidak hanya itu, peserta juga menghadapi masalah seperti serangga, kondisi toilet yang tidak memadai, makanan yang kurang memuaskan, dan layanan yang tidak memadai. Kontingen Inggris bahkan memutuskan untuk meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal, diikuti oleh rombongan pramuka dari Amerika Serikat dan Singapura, yang semuanya menyoroti kekurangan persiapan yang terjadi.
Untuk mengatasi situasi yang semakin buruk, peserta jambore akhirnya dievakuasi karena adanya ancaman topan yang mendekat. Lebih dari 1.000 bus digunakan untuk mengangkut para pramuka ke akomodasi di sekitar Seoul demi menjaga keselamatan mereka.
Sumber: