Enggan Tatap Cermin Prabowo Di Acara Mata Najwa, Psikolog: Nggak Mau Terlihat Lemah

Enggan Tatap Cermin Prabowo Di Acara Mata Najwa, Psikolog: Nggak Mau Terlihat Lemah

Bacapres Prabowo Subianto saat menjadi pembicara di acara bertajuk '3 Bacapres Adu Gagasan' yang digelar di Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, DI Yogyakarta pada Selasa (19/9)--

PERSPEKTIF.CO.ID - Prabowo Subianto, Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju, mencuri perhatian saat menghadiri acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (19/9) lalu.

 

Prabowo menjadi Bacapres terakhir yang berbicara dalam acara tersebut. Pada salah satu bagian acara, Najwa Shihab sebagai pembawa acara meminta semua Bacapres untuk melakukan introspeksi diri di depan cermin besar.

 

Anies Baswedan memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi cerita mengenai pesan yang serupa yang pernah disampaikan oleh ibunya. Di sisi lain, Ganjar Pranowo mengingatkan dirinya sendiri akan pesan yang pernah diterima dari orang tuanya, yakni menjalankan amanat dengan integritas dan menghindari korupsi.

 

Namun, yang menarik perhatian adalah sikap Prabowo yang menolak untuk berbicara di depan cermin. Ketua Umum Partai Gerindra ini hanya memberikan salam hormat saat berdiri di depan cermin besar yang telah disiapkan. Menurut penilaian psikolog Hanna Rahmi, sikap Prabowo ini mengindikasikan adanya penolakan atau penyangkalan.

BACA JUGA:Kasus Live Streaming Asusila Guncang Kabupaten Garut: Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung

Ketika melihat bayangan dirinya dalam cermin, Prabowo tampaknya merasa takut akan kegagalan, seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Menurut Hanna, sikap penyangkalan ini muncul karena Prabowo khawatir orang lain akan menganggapnya bermimpi terlalu tinggi atau berlebihan.

 

Hanna juga menyoroti fakta bahwa Prabowo berada di antara dua Bacapres yang jauh lebih muda. Menurutnya, hal ini juga memengaruhi sikap Prabowo dalam acara tersebut.

 

Selain penyangkalan, Hanna mengungkapkan bahwa Prabowo juga menunjukkan sikap pembatasan dan penghalangan terhadap dirinya sendiri. Penolakan untuk berbicara di depan cermin diartikan sebagai usaha Prabowo untuk tidak terlihat lemah atau memiliki kelemahan di mata orang lain.

 

Sumber: