5 Kampus PTN Sepakat Bangun Nusantara Institut Dengan Otorita IKN.

5 Kampus PTN Sepakat Bangun Nusantara Institut Dengan Otorita IKN.

poto perkembangan pembangunan ikn PERSPEKTIF.CO.ID--

PERSPEKTIF.CO.ID -  Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah melakukan langkah maju dengan mencapai kesepakatan yang berarti dengan lima perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk membentuk sebuah konsorsium yang akan fokus pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, yang bernama Nusantara. Kemitraan ini akan didasarkan pada hasil-hasil penelitian dan ilmu pengetahuan terkini, menghadirkan proyek futuristik yang diharapkan akan selesai pada tahun 2045.

 

Pada acara penting ini, Otorita IKN memasukkan nota kesepahaman dengan sejumlah rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan konsorsium tersebut. Lima pimpinan PTN yang hadir dalam kesepakatan ini adalah Rektor Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung.

 

Konsorsium ini akan mengambil bentuk Pusat Riset yang disebut Institut Nusantara, yang akan berfokus pada berbagai ilmu pengetahuan dan penelitian (sains) yang relevan untuk mendukung pembangunan IKN. Melalui upaya ini, diharapkan akan didapatkan solusi untuk berbagai permasalahan di IKN maupun di Indonesia secara umum.

 

Menurut Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, proyek IKN adalah sebuah kota futuristik dan representasi kota masa depan yang penuh inovasi dan perkembangan. Dengan adanya kerja sama ini, Otorita IKN berharap dapat mencapai tujuan yang sulit tersebut dengan mengandalkan pengetahuan dan riset dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

 

Para rektor dan dekan yang hadir dalam kesepakatan ini juga mengemukakan berbagai kegiatan program seruan. Misalnya, Rektor IPB, Profesor Arif Satria, menyampaikan perlunya membangun Bank Genetik atau Simpanan Plasma Nuftah untuk mengamankan habitat hayati Nusantara. Sementara itu, Rektor UGM, Profesor Ova Emilia, menekankan pentingnya menggali dan menerapkan kearifan lokal Indonesia tentang pengobatan tradisional di IKN Nusantara.

 

Dekan SITH ITB, Endah Sulistyawati, juga memberikan wawasan tentang persiapan masyarakat yang tinggal di sekitar pusat inti pemerintahan IKN, yaitu warga Semoi dan Sepaku, menghadapi perubahan fungsi lahan dan dampaknya.

 

Dalam acara ini, Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) juga turut berpartisipasi sebagai tuan rumah. Manajer Regional BOSF Samboja Lestari, Aldrianto Priadjati, memberikan pengalaman lembaganya dalam merehabilitasi lahan kritis dan mengembalikan pertumbuhan hutan. BOSF telah berhasil menghijaukan kembali lahan seluas 1800 hektar, yang sebelumnya dipenuhi padang alang-alang, menjadi lingkungan yang teduh dengan kehadiran satwa dan tanaman.

 

Sumber: