Dirtipidum Bareskrim Polri Terus Usut Dugaan Penghinaan Presiden Jokowi oleh Rocky Gerung

Dirtipidum Bareskrim Polri Terus Usut Dugaan Penghinaan Presiden Jokowi oleh Rocky Gerung

Rocky Gerung--

PERSPEKTIF.CO.ID - Dittipidum Bareskrim Polri masih terus mengusut dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada hari ini, Rocky Gerung dipanggil oleh penyidik untuk memberikan klarifikasi dan keterangan terkait pernyataannya.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, mengungkapkan, "Rencananya hari ini, tanggal 4 September 2023, penyidik akan mengundang saudara Rocky Gerung untuk memberikan klarifikasi dan keterangan terkait peristiwa ini."

Sebelumnya, pernyataan yang diungkapkan oleh Rocky Gerung melalui kanal YouTube milik Refly Harun menjadi sorotan publik karena dinilai menghina Presiden Jokowi. Berikut kutipan pernyataannya yang menyebabkan kontroversi:

"Setelah Jokowi kehilangan jabatannya, dia akan menjadi warga biasa, dan tidak akan ada yang peduli padanya. Namun, ambisi Jokowi adalah mempertahankan warisannya. Dia akan pergi ke China untuk menawarkan proyek Kereta Cepat Indonesia-Kalimantan (IKN). Dia akan beralih dari satu koalisi politik ke koalisi lainnya untuk mencari kepastian masa depannya. Yang dipikirkannya hanyalah nasib pribadinya. Dia tidak peduli dengan nasib kita."

Pernyataan tersebut menyebabkan kontroversi besar dan mendapat reaksi protes dari berbagai wilayah. Akibatnya, Rocky Gerung telah meminta maaf atas pernyataannya yang memicu perselisihan.

"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf saya karena pernyataan ini telah menciptakan konflik yang semakin memanas. Terutama dalam suasana politik seperti sekarang ini," ujar Rocky dalam jumpa pers di Jakarta Pusat.

Meskipun demikian, Rocky Gerung tetap menegaskan bahwa ia akan terus menjadi kritikus dan tidak akan berhenti dalam peran tersebut, meskipun berbagai kepentingan bisa memanfaatkan kasus ini.

Sumber: