Propam Tegur 'Seleb TikTok' Probolinggo Istri Anggota Polri yang Hedon dan Arogan ke Siswi SMA

Propam Tegur 'Seleb TikTok' Probolinggo Istri Anggota Polri yang Hedon dan Arogan ke Siswi SMA

Luluk, seleb TikTok Probolinggo yang bentak anak magang.--Istimewa

JAKARTA, PERSPEKTIF.CO.ID - Kasus viral seorang istri polisi yang membentak seorang siswi magang di Probolinggo akhirnya mendapat perhatian tegas dari Propam Polri.
 
Propam mengklaim telah melakukan klarifikasi dan tindakan lanjutan terkait kasus ini.
 
Polisi yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Bripka Nuril, sementara istri polisi tersebut adalah Luluk Sofiatul Jannah, yang juga terkenal sebagai Seleb TikTok Probolinggo.
 
Setelah insiden itu menjadi viral di media sosial, suami Luluk, yaitu Bripka Nuril, dipanggil dan diperiksa oleh Propam Polri di Polres Probolinggo.
 
 
Wakapolres Probolinggo Kota, Kompol Nur Halim, menyatakan bahwa dalam klarifikasi, Luluk mengaku dalam kondisi emosi saat kejadian tersebut.
 
"Saat kejadian yang bersangkutan (Luluk) dalam kondisi emosi," ungkapnya, Selasa (5/9) kemarin.
 
Luluk dan suaminya bersedia meminta maaf kepada siswi magang dan manajemen pusat perbelanjaan.
 
Pihak sekolah juga berencana mengadakan pertemuan atau mediasi antara Luluk, suaminya, dan pihak sekolah.
 
 
Sementara itu Bhayangkari, organisasi anggota keluarga kepolisian, diberikan imbauan untuk tidak aktif di media sosial, termasuk TikTok, terutama terkait gaya hidup.
 
"Mengimbau kepada Bhayangkari untuk tidak bermain media sosial, termasuk TikTok terkait dengan (memamerkan) gaya hidup," tegasnya, Selasa (5/9) kemarin.
 
Bagi yang melanggar ketentuan itu akan dikenakan sanksi dari kedinasan.
 
Nur Halim juga menyatakan bahwa Bripka Nuril diminta memberikan teguran dan nasihat kepada Luluk agar tidak menjalani gaya hidup mewah yang diekspos di media sosial.
 
 
Meskipun demikian, jika terdapat pelanggaran etika atau disiplin, tindakan lanjutan akan diambil terhadap karier Bripka Nuril.
 
Selain itu, pihak sekolah juga memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut.
 
Siswi yang menjadi korban insiden adalah seorang siswa kelas XII yang sedang menjalani program magang di pusat perbelanjaan.
 
Insiden itu terjadi ketika siswi tersebut menjalankan SOP pusat perbelanjaan terkait pembatalan pembelian, yang bukan bermaksud meremehkan pelanggan.
 
 
Siswi tersebut mengalami trauma dan cemas setelah insiden tersebut dan bahkan ingin berhenti magang.
 
Namun, setelah mendapatkan dukungan dari pihak sekolah dan manajemen pusat perbelanjaan, siswi tersebut melanjutkan program magangnya.
 

Sumber: