Presiden Joko Widodo Bertemu dengan Sekjen OECD untuk Bahas Keanggotaan Indonesia

Presiden Joko Widodo Bertemu dengan Sekjen OECD untuk Bahas Keanggotaan Indonesia

Pertemuan Joko Widodo dengan Mathias Cormann di Istana Negara-Anggi Ranf-CNBC Indonesia

PERSPEKTIF.CO.ID - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan pertemuan penting dengan Sekretaris Jenderal Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di Istana Negara, Jakarta. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Fokus utama pertemuan ini adalah pembahasan mengenai niat Indonesia untuk bergabung sebagai anggota OECD. Dalam kesempatan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasan mendalam mengenai proses keanggotaan Indonesia dalam OECD. Presiden Jokowi sendiri sangat berharap agar proses ini bisa berlangsung dengan efisien dan cepat, mengingat potensi manfaat yang dapat diperoleh dalam meningkatkan kualitas kebijakan dan birokrasi di Indonesia.

Menteri Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk menjadi anggota OECD. Kolaborasi antara Indonesia dan OECD telah terjalin dalam rentang waktu yang cukup lama, termasuk melalui berbagai survei ekonomi. Sementara itu, berbagai kebijakan di berbagai sektor seperti BUMN, perpajakan, pergerakan modal, pengadaan barang publik, kebijakan anti-korupsi, dan lingkungan hidup juga telah sesuai dengan standar yang diperlukan untuk keanggotaan dalam OECD. Dengan demikian, langkah Indonesia untuk bergabung dalam organisasi ini tidak akan dimulai dari nol.

Meskipun pembahasan mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17% pada kuartal II tahun 2023 tidak secara khusus diangkat dalam pertemuan ini, namun perbincangan melibatkan situasi ekonomi global yang mendapatkan proyeksi lebih positif tahun ini. Menteri Sri Mulyani menyampaikan bahwa dalam diskusi tersebut, pertimbangan atas pemulihan ekonomi global telah menjadi sorotan utama. Perkembangan terbaru menunjukkan perbaikan di Eropa yang awalnya diperkirakan akan menghadapi resesi dan inflasi tinggi, namun kondisi tersebut kini menunjukkan tren positif yang memberikan dampak baik pada perekonomian global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menggarisbawahi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada jalur kuat dan bahkan melampaui ekspektasi para analis pasar. Faktor-faktor penting seperti daya beli masyarakat yang terjaga, penurunan inflasi, investasi yang signifikan, belanja pemerintah yang tinggi (di atas 10%), serta program bantuan sosial bagi kelompok terbawah, semuanya berkontribusi dalam menguatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun sektor ekspor dan impor mengalami perlambatan, kinerja perekonomian tetap menunjukkan tren positif.

Sumber: